Pernahkah anda mendengar pepatah atau dinasehati seperti ini?
Jangan mau jadi orang kaya, nanti banyak godaan. Banyak uang tapi keluarga berantakan, bergelimang harta tapi tidak bahagia, anak broken home dan terlibat narkoba, pasangan melakukan perselingkuhan.
Orang kaya itu sombong, orang kaya itu jahat, mereka jadi kaya dengan mendzalimi orang miskin. Kaya belum tentu bahagia, lebih baik kaya hati daripada kaya harta.
Orang kaya itu pertanggungjawaban akhiratnya berat, bahkan katanya masuk surganya paling belakangan karena banyak yang harus dipertanggungjawabkan.
Miskin itu lebih mulia, miskin itu lebih terhormat daripada kaya tapi bejat.
Dan masih banyak lagi nasehat serta pepatah yang sepintas terdengar bijak tetapi sebenarnya tidak memberdayakan bahkan melemahkan.
Padahal kalau kita mau berpikir secara logis, ada banyak keuntungan dengan menjadi kaya.
Memang benar kaya belum tentu bahagia, tetapi bukan berarti jadi kaya tidak bisa bahagia sebagaimana jadi miskin pun belum tentu bahagia, apalagi kalau sudah miskin banyak ngeluhnya pula dengan kesusahan hidup.
Menjadi kaya memang adalah suatu ujian apakah orang tersebut akan bersyukur dengan kekayaannya dan menggunakan kekayaannya di jalan yang baik, atau menggunakan kekayaannya untuk foya-foya dan untuk kesenangan belaka. Tetapi pada dasarnya kita bisa memilih mau menjadi orang kaya yang bersyukur atau orang kaya yang kufur.
Di sisi lain, orang miskin pun bisa merasa bahagia meski tidak punya banyak uang, tidak punya mobil, rumah reyot, dan tidak pernah jalan-jalan ke luar negeri. Tetapi kalau sudah miskin banyak ngeluhnya pula jelas bukan miskin yang mulia dan bukan miskin yang bahagia.
Menjadi kaya bukan berarti terbebas dari masalah karena pada dasarnya semua orang punya masalah masing-masing. Tetapi paling tidak masalah orang kaya bukanlah pusing memikirkan uang atau memikirkan besok mau makan apa, karena kebutuhan pokok sudah terpenuhi.
Demikian pula menjadi miskin, meskipun identik dengan kekurangan uang, tetapi masalah yang dihadapi orang miskin pun bukan selalu soal uang, dan tidak selalu pemicu masalahnya adalah uang.
Jadi sebaiknya kita tidak mencari pembenaran untuk hidup miskin tetapi sebenarnya hati menjerit akibat kesusahan finansial. Menjadi kaya itu tidak dilarang bahkan dianjurkan, karena dengan menjadi kaya kita bisa sedekah lebih banyak dan bisa berbuat lebih banyak dengan uang yang kita punya.
Bayangkan jika semua orang memilih hidup miskin dengan alasan miskin itu lebih mulia, maka siapa yang akan bersedekah? Siapa yang akan membangun sekolah, tempat ibadah, menyantuni anak yatim, membantu korban musibah bencana, dan berbagai keperluan yang notabene membutuhkan uang?
Demikian pula jika jumlah orang kaya sedikit, maka akan makin sedikit yang bersedekah dan makin lebih banyak orang miskin yang tidak terbantu. Pemerintah memang wajib memakmurkan rakyatnya, tetapi jika kita hanya bergantung pada pemerintah, maka kita akan terus di posisi menunggu sedangkan pemerintah juga tidak selalu bisa bergerak cepat dan menuntaskan masalah kemiskinan dalam sekejap.
Jika di sekitar lingkungan anda ada orang miskin yang sakit keras tapi tidak punya biaya untuk berobat ke rumah sakit, apakah anda akan diam saja dan menunggu pemerintah turun tangan dulu? Tentu tidak. Karena ada prosedural yang harus dilakukan pemerintah sehingga tidak selalu bisa langsung turun tangan.
Kalau anda kaya, tentunya anda bisa langsung turun tangan menolong orang miskin yang membutuhkan bantuan tersebut. Apalagi jika di lingkungan anda tersebut banyak orang kaya yang dermawan, maka anda bisa bahu membahu dengan mereka membantu orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan, Insya Allah kekayaan anda dan mereka akan bermanfaat dunia akhirat.
Simak penjelasan coach Iin Damayanti dalam video ini tentang keuntungan menjadi kaya.
Iin Damayanti adalah seorang wealth coach yang dengan program wealth coachingnya sudah membantu banyak orang menjadi kaya, mulai dari mereka yang awalnya benar-benar nol kemudian dibimbing sampai berhasil menjadi kaya, hingga mereka yang secara finansial sudah baik tetapi ingin menjadi lebih kaya.