Saat pandemi Corona melanda, salah satu dampak terbesar yang dirasakan adalah di sisi ekonomi. Banyak bisnis yang tumbang, karyawan yang dirumahkan dan dipotong gaji, bahkan ada yang dipensiunkan atau di PHK, sehingga tidak sedikit mereka yang mendadak harus kehilangan pekerjaannya.
Maka tidak heran jika keuangan adalah sisi yang paling dihemat di masa krisis ini. Orang cenderung menahan uangnya, menyimpannya untuk bertahan hidup jika terjadi kemungkinan terburuk. Banyak orang menahan diri dari membeli dan membayar hal-hal yang biasanya rutin mereka bayar atau beli. Bahkan yang tidak biasa memasak dan mencuci pun sendiri pun ada yang memilih untuk mengerjakan semuanya sendiri, padahal biasanya makanan selalu beli, dan urusan mencuci diserahkan pada jasa laundry.
Ketakutan global ini memicu terjadinya perlambatan ekonomi. Di mana-mana orang mengeluhkan tentang kesusahan dan kekhawatiran tentang rejeki. Bahkan meskipun para pemuka agama, motivator, atau pejabat negara menghimbau agar kita tetap tenang, minta perlindungan pada Allah, dan menyemangati untuk percaya bahwa semua ini akan berakhir, tetap tak bisa dipungkiri kekhawatiran tetap tersisa di hati.
Lalu bagaimana cara mengatur keuangan agar tetap aman atau stabil di masa pandemi corona yang belum jelas kapan akan berakhirnya ini?
Pertama, ambil sikap tenang terlebih dahulu, karena kepanikan dan ketakutan tak akan menyelesaikan masalah, bahkan bisa memicu pengeluaran yang emosional misalnya dengan memborong masker, hand sanitizer, face shield, sabun cuci tangan, dll yang sebenarnya tidak perlu seheboh itu.
Kedua, barulah evaluasi kembali pengeluaran yang selama ini dilakukan. Cek dengan teliti mana pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu atau bisa dikurangi, karena jika anda periksa kembali pengeluaran anda, bisa jadi anda menemukan bahwa selama ini ternyata banyak pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu atau bisa dikurangi.
Satu tips yang perlu anda perhatikan adalah, pastikan anda bukan mengurangi pengeluaran berdasarkan ketakutan, karena takut kehabisan uang, atau takut tak bisa bertahan hidup. Aturlah ulang pengeluaran dan berhemat karena memang ada pos-pos pengeluaran yang perlu dikurangi yang selama ini terlalu berlebihan. Jadi dari sisi pola pikir pun perlu diperbaiki, lakukan pengaturan ulang pengeluaran karena ingin memperbaiki cash flow dan menghilangkan pengeluaran yang mubazir, bukan penghematan karena ketakutan.
Ketiga, jika diperlukan anda bisa mencari penghasilan sampingan, misalnya jualan makanan atau pakaian baik secara online maupun offline. Tetapi sekali lagi, lakukan ini bukan karena ketakutan akan kekurangan. Kenapa? Karena bisnis yang dijalankan berdasarkan ketakutan akan membuat anda tambah stres dan depresi ketika belum terlihat hasilnya, atau jika ternyata tidak berhasil dan anda sudah mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk memulainya. Lakukanlah bisnis sampingan dengan rasa enjoy dan dengan niat memberikan manfaat bagi para pembeli atau pelanggan anda.
Keempat, saat anda melakukan pengeluaran yang memang diperlukan, lakukanlah dengan niat berbagi rejeki, menyalurkan rejeki, atau mensirkulasikan rejeki. Hindari rasa takut dan pikiran bahwa uang anda berkurang saat anda membelanjakannya, karena uang itu fungsinya untuk disirkulasikan. Sirkulasi artinya ada yang keluar dan ada yang masuk. Ketika anda mengeluarkan uang dengan cara yang benar, maka nantinya akan ada perputaran balik uang yang masuk, itulah cara kerja uang.
Kelima, tetap bersedekah dan jangan hilangkan sedekah dari pengeluaran anda. Justru masa seperti ini adalah tantangan untuk tetap mengikuti perintahNYA berbagi rejeki dengan mereka yang membutuhkan uluran tangan anda. InsyaAllah sedekah tidak akan mengurangi harta anda bahkan makin menyuburkan rejeki anda.
Alternatif cara lain yang bisa anda tempuh untuk finansial yang aman dan stabil baik itu di masa aman maupun masa krisis adalah dengan mengikuti program Financial Coaching, karena dalam program tersebut anda bukan hanya akan dipandu soal mengatur dan memperbaiki keuangan saja, tetapi juga anda akan dibantu melepaskan keyakinan-keyakinan negatif tentang keuangan yang selama ini mungkin menghambat keuangan anda sehingga anda sulit menabung, atau tak pernah merasa berkecukupan meski sebanyak apapun uang yang anda dapatkan. Jika anda belum tahu, maka anda perlu tahu bahwa keuangan seseorang akan jauh lebih mudah dan lancar ketika tak ada mental block atau keyakinan negatif yang membatasi hidupnya dalam hal keuangan.
Semoga tips singkat ini bermanfaat dan dapat memberikan semangat. Terlepas dari pandemi yang sedang kita hadapi, kita harus yakin bahwa semua ini akan berlalu dan rejeki kita tidak akan terganggu, karena yang mengatur rejeki itu bukan virus Corona, melainkan Tuhan Yang Maha Esa.